Bisnis Logistik dan Transportasi telah dijalankan oleh keluarga Ilham Syam sejak tahun 2015 untuk melayani kebutuhan logistik di wilayah Provinsi Papua. Bekerjasama dengan pemerintah dan sektor swasta seperti BGR Logistik Indonesia untuk menyuplai beras dan mendistribusikannya dengan menjangkau seluruh wilayah pelosok.

Namun seiring perkembangan, Pemerintah Indonesia dibawah rezim Presiden Joko Widodo, mengeluarkan sejumlah kebijakan diberbagai sektor sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui program hilirisasi dan peningkatan nilai tambah. Kebijakan tersebut terlihat dari lahirnya UU Cipta Kerja termasuk restorasi dibidang perizinan berusaha untuk kemudahan investasi dalam negeri, salah satu produk layanan terpadu dan teritegrasi adalah One Single Submission (OSS).

Sebagai akibat dari pemberlakuan kebijakan dibidang perizinan tersebut, maka bisnis logistik dan transportasi dklasifikasikan menjadi Single Purpose dengan KBLI 52291. Hal ini kemudian berimlikasi terhadap dinamika bisnis dalam industri logistik dan transportasi, tak terkecuali bisnis keluarga Ilham Syam.

Sebagai upaya untuk meneruskan warisan bisnis yang sudah berjalan, Ilham Syam melakukan berbagai terobosan dan mulai melakukan ekspansi dengan mendirikan PT. Putra Alfattah Transindo dan membuka cabang di beberapa kota untuk memperluas jaringan bisnis transportasi dan logistik yang digelutinya.